Apa Hukum Main Judi Slot Online

Apa Hukum Main Judi Slot Online

Hukum Main Slot Atau Berjudi Saat Puasa

Slot merupakan salah satu jenis judi online yang sedang ramai dibahas masyarakat Indonesia. Hukum judi slot di dalam maupun luar bulan Ramadan adalah haram. Islam melarang judi karena menyebabkan banyak perkara negatif terjadi sebagai berikut:

Jumhur ulama dari kalangan mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali menyatakan bahwa unsur utama permainan judi adalah sesuatu yang dipertaruhkan. Di samping itu, mereka semua sepakat bahwa judi tergolong permainan haram.

Allah Swt. berfirman mengenai keharaman judi dalam Surah Al-Maidah ayat 90-91 sebagai berikut.

Yā ayyuhal-lażīna āmanū innamal-khamru wal-maisiru wal-anṣābu wal-azlāmu rijsum min ‘amalisy-syaiṭāni fajtanibūhu la‘allakum tufliḥūn(a).

Innamā yurīdusy-syaiṭānu ay yūqi‘a bainakumul-‘adāwata wal-bagḍā'a fil-khamri wal-maisiri wa yaṣuddakum ‘an żikrillāhi wa ‘aniṣ-ṣalāti fahal antum muntahūn(a).

“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, [berkurban untuk] berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji [dan] termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah [perbuatan-perbuatan] itu agar kamu beruntung.

Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta [bermaksud] menghalangi kamu dari mengingat Allah dan [melaksanakan] salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?,”(QS. Al-Maidah [5]:90-91).

Judi slot tidak termasuk perbuatan yang membatalkan puasa. Namun, judi slot menjadi salah satu perkara yang merusak pahala puasa hingga tidak tersisa. Judi merupakan perkara yang berisi kedustaan. Orang yang berpuasa sebaiknya menjauhi perbuatan dusta seperti judi slot sebagaimana sabda Rasulullah Saw. sebagai berikut:

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (HR. Bukhari no. 1903).

tirto.id - Sosial budaya

Kontributor: Syamsul Dwi MaarifPenulis: Syamsul Dwi MaarifEditor: Fitra Firdaus

Siapa bilang kesenangan harus mahal? Dengan Zeus Slot Games Free, Anda dapat menikmati pengalaman bermain slot yang mendebarkan tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun. Temukan kegembiraan dalam putaran gratis dan kesempatan untuk memenangkan hadiah besar tanpa biaya. Dengan grafis yang memukau dan fitur-fitur bonus yang mengasyikkan, Zeus Slot Games Free akan membawa Anda ke dalam dunia slot yang penuh dengan kegembiraan dan harapan.

Unduh CARA MAIN JUDI ONLINE BOLA BET 200, Versi CARA MAIN JUDI ONLINE BOLA BET 200 terbaru, CARA MAIN JUDI ONLINE BOLA BET 200 login , link CARA MAIN JUDI ONLINE BOLA BET 200 , CARA MAIN JUDI ONLINE BOLA BET 200 alternatif.

Rp. 100,053-75% Jackpot Harian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, video pemuda yang minum cairan pembersih lantai viral di media sosial. Dia disebut kalah bermain judi online. Selain itu, ada pula kasus anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Cinta Mega, yang dipecat akibat bermain gim judi slot sewaktu rapat.

Kedua hal ini menunjukkan dampak buruk dari bermain judi. Tak heran bila dalam Islam judi ini dilarang. Apa alasan lebih detail di balik pelarangan judi dalam Islam?

Dilansir dari laman About Islam, Kamis (27/7/2023), Profesor Shahul Hamid, seorang konsultan Islam yang juga menjabat sebagai President of the Kerala Islamic Mission di India, mengatakan Muslim tidak bisa berjudi karena perjudian adalah kebencian, hasil karya setan, menurut firman Allah dalam Quran.

Judi juga melanggar keadilan, menyia-nyiakan nikmat Allah, mencandukan, menyulut kebencian dan iri hati, sering bergandengan tangan dengan alkohol, dan menimbulkan kemalasan. Judi juga menyuburkan keserakahan dan membuat seseorang tidak pernah puas dengan porsinya dalam hidup.

Dalam Alquran, perjudian disebut sebagai bentuk kekejian. Bagaimana kalau sebatas iseng atau ikut-ikutan main judi? Islam mengizinkan semua jenis kegiatan rekreasi, termasuk olahraga dan permainan, tetapi dengan jelas melarang permainan apa pun yang melibatkan perjudian.

Alquran menyebut perjudian sebagai pekerjaan tangan setan dan dibenci. Artinya, itu adalah kebiasaan merusak yang dapat memiliki konsekuensi bencana dalam kehidupan individu dan sosial seseorang.

1. Perjudian itu tidak adil

Jika mempelajarinya dengan serius, kita dapat melihat alasan mengapa perjudian sangat tidak menyenangkan. Pertama, perjudian melanggar prinsip keadilan.

Melalui perjudian, orang ingin memenangkan uang atau properti yang bukan hak mereka. Penjudi tidak bekerja untuk mendapatkan imbalannya, juga tidak pantas mendapatkannya. Dia mendapatkannya secara kebetulan.

2. Perjudian melayani keserakahan dan mendorong kemalasan

Perjudian berfungsi untuk memuaskan keserakahan seseorang. Penjudi terus bermain untuk hadiah yang tidak pantas. Begitu mendapatkannya, dia sangat ingin mendapatkan lebih banyak, jadi dia tidak ingin berhenti bermain.

Dia mungkin berpikir dia memiliki kemenangan beruntun dan enggan untuk berhenti dan terus bermain dengan melupakan berlalunya waktu atau tugasnya yang lebih penting.

Berjudi membuat seseorang tidak menyukai pekerjaan serius dan kerja keras. Orang seperti itu berangsur-angsur kehilangan rasa hormatnya terhadap upaya manusia yang nyata yang membawa imbalan nyata dalam hidup. Dia menjadi pecandu permainan kebetulan.

Jika kalah, dia pikir keberuntungannya menghindarinya untuk sementara waktu. Dia semakin sangat ingin mendapatkannya dan bertekad mengejarnya lebih jauh dan lebih jauh.

tirto.id - Hukum main slot atau berjudi saat puasa adalah haram. Meskipun bukan perkara yang membatalkan puasa, main slot atau berjudi termasuk hal-hal yang merusak pahala puasa. Berikut ini dalil keharaman dan alasan larangan berjudi saat puasa.

Puasa adalah ibadah menahan lapar, dahaga, dan segala hal yang membatalkannya mulai terbitnya fajar shadiq (waktu Subuh) hingga terbenamnya matahari (waktu Magrib).

Syaikh Muhammad Ibn Qasim al-Ghazy dalam kitab Fathul Qorib menjelaskan 8 perkara yang membatalkan puasa sebagai berikut:

Di samping delapan perkara di atas, terdapat hal-hal yang dapat

. Dalam suatu hadis riwayat Anas bin Malik Ra. Rasulullah Saw. bersabda mengenai perkara yang merusak pahala puasa sebagai berikut:

"Ada lima perkara yang membatalkan pahala orang yang berpuasa, yaitu (1) berdusta; (2) berghibah; (3) mengadu domba; (4) bersumpah palsu; (5) memandang dengan syahwat," (H.R. Dailami).

Orang yang berpuasa namun masih melakukan lima perkara di atas termasuk golongan merugi. Mereka menjalankan puasa, namun tidak mendapatkan pahalanya, melainkan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Rasulullah Saw. menceritakan golongan tersebut dalam sebuah hadis sebagai berikut:

"Betapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga," (H.R. Thabrani).