Gas Nyata Adalah Jurnal
Propana (C3H8) dan Butana (C4H10)
Digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga dan industri, serta dalam pembuatan gas kemasan.
Termasuk nitrogen, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida. Beberapa senyawa ini dapat memerlukan pemrosesan tambahan sebelum gas alam dapat digunakan secara efektif.
Agar Anda lebih memahami gas alam, berikut adalah contoh-contoh beserta karakteristik dan kegunaannya:
Rumus Gas Ideal dan Gas Nyata
Dari keempat hukum di atas, kita bisa mendapatkan persamaan perhitungan gas ideal. Coba elo simak ilustrasi berikut ini:
Nah, dalam konsep gas ideal juga ada beberapa kondisi khusus yang perlu kita ketahui.
Pembangkit Listrik
Gas ini sering digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, memberikan energi yang bersih dan efisien.
Etana dan propana, sebagai komponen gas ini, digunakan sebagai bahan baku dalam industri kimia untuk pembuatan plastik, resin, dan bahan kimia lainnya.
Gas ini sering digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pemanas air di rumah tangga.
Dalam beberapa kasus, gas ini diolah menjadi bahan bakar cair (CNG) dan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, memberikan alternatif yang lebih bersih daripada bahan bakar fosil konvensional.
Contoh Soal Gas Ideal
Sobat Zenius, setelah memahami penjelasan gue tentang gas ideal dan gas nyata, gue akan kasih elo contoh soal gas ideal supaya elo bisa lebih paham lagi sama materi ini. Coba elo kerjakan ya!
Potensi Gas Alam Indonesia
Negara Indonesia merupakan negara dengan cadangan gas alam terbesar ketiga di Asia Pasifik. Sebagai salah satu negara dengan cadangan natural gas terbesar, Indonesia berkontribusi memenuhi 1,5% total cadangan gas dunia.
Dalam produksi natural gas, Indonesia saat ini memproduksi sekitar dua kali lipat lebih banyak natural gas dari kebutuhan konsumsinya. Kendati demikian kebanyakan dari hasil produksi tersebut diekspor ke berbagai penjuru dunia, mengakibatkan tetap tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan natural gas di industri domestik.
Dalam hal ini, pemerintah Indonesia telah berupaya membatasi ekspor gas dalam rangka mencukupi suplai natural gas kepada industri-industri domestik sekaligus menggalakkan penggunaanya dalam sektor industri dan pembangkit listrik.
“Pada akhir 2015 I Gusti Nyoman Wiratmaja, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi bernilai lebih dari 32 miliar dollar Amerika Serikat (kebanyakan dari sektor swasta) untuk penyulingan-penyulingan natural gas, dan infrastruktur yang berhubungan dengan gas dalam rangka memenuhi permintaan gas domestik pada 2025 (terutama untuk pembangkit-pembangkit listrik dan pabrik-pabrik pupuk).
Permintaan gas Indonesia diperkirakan untuk naik dari 6,102 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) di 2015 menjadi 8,854 mmscfd di 2025 dengan permintaan yang sebagian besar berasal dari Pulau Jawa dan Bali. Tanpa memberikan detail-detail yang jelas, Wiratmaja menambahkan bahwa ada insentif-insentif untuk sektor swasta yang berinvestasi dalam industri gas domestik.“
indonesia-investment.com
Gas ini tentu memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Apa saja manfaatnya? Berikut penjelasannya:
Daerah Penghasil Gas Alam di Indonesia
Sebagai negara kepulauan dengan geologi yang beragam, Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil gas yang strategis. Salah satu daerah terkemuka adalah Kepulauan Natuna, yang terletak di Laut Cina Selatan.
Blok gas Natuna memiliki potensi besar sebagai salah satu cadangan gas terbesar di Indonesia. Selain itu, daerah lain seperti Papua, Kalimantan, dan Sumatera juga menyimpan cadangan gas yang signifikan.
STP (Standard Temperature and Pressure)
Kondisi STP adalah kondisi standar suatu gas, yaitu ketika suhunya sebesar 0°C atau 273 K dan tekanannya sebesar 1 atm. Dari sini, kita bisa mendapatkan persamaan gas ideal sebagai berikut:
Artinya, setiap satu mol gas ideal akan memiliki volume sebesar 22,4 liter. Perlu elo inget, kondisi STP ini hanya berlaku untuk gas ideal.
Sobat Zenius, kapan terakhir kali elo dateng ke pesta ulang tahun yang penuh dengan dekorasi balon?
Biasanya, di pesta-pesta yang penuh dekorasi balon, ada balon yang melayang dan ada balon yang diam di lantai. Balon yang melayang biasanya diisi helium dengan alat tertentu, sementara balon lainnya bisa jadi ditiup sendiri menggunakan mulut.
Elo, pernah ngerasa nggak sih, balon yang diisi dengan helium jauh lebih stabil daripada balon yang kita tiup sendiri. Balon dari helium bisa tahan beberapa hari, sedangkan balon yang kita tiup sendiri lebih rawan pecah, apa lagi kalau kita tiup balonnya hingga terlalu besar.
Perbedaan ini terjadi karena kondisi gas di kedua balon ini berbeda. Balon yang diisi dengan helium cenderung menunjukkan gas ideal, sedangkan balon yang kita tiup merupakan gas nyata.
Nah, dalam artikel ini gue akan membahas tentang gas ideal dan gas nyata. Gue akan membahas tentang pengertian gas ideal, perbedaannya dengan gas nyata, serta perhitungan-perhitungannya. Gue juga akan menguji pemahaman elo dengan contoh soal di akhir artikel ini. Simak artikel ini hingga akhir, ya!
RTP (Room Temperature and Pressure)
Kondisi RTP adalah kondisi suatu gas dalam suhu ruangan ketika suhunya sebesar 25°C atau 298 K dan tekanannya sebesar 1 atm. Dari sini, kita bisa mendapatkan persamaan gas ideal sebagai berikut:
Artinya, setiap satu mol gas ideal akan memiliki volume sebesar 24,4 liter. Sama seperti kondisi STP, kondisi RTP ini hanya berlaku untuk gas ideal.
Konsep Gas Ideal dan Gas Nyata
Nah, gas ideal adalah suatu konsep atau model gas yang dianggap sempurna. Sebagai gas yang sempurna, tentunya ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi oleh gas. Syarat-syarat gas ideal di antaranya adalah:
Tapi nyatanya, nggak ada gas yang benar-benar ideal di kehidupan sehari-hari. Mungkin hanya ada beberapa gas yang kondisinya mendekati ideal. Konsep itulah yang disebut sebagai gas nyata.
Lalu, kenapa ada yang namanya gas ideal kalo nyatanya nggak ada yang ideal? Konsep gas ideal ini dirancang dan digunakan untuk mempermudah analisis hubungan antara keadaan makroskopis suatu gas.
Dengan gas ideal, kita bisa menjelaskan kondisi suatu gas melalui tekanan, volume, suhu, hingga jumlah mol-nya.