Maintenance Mesin Slot Indonesia Hari Ini Berapa Ya
Anda Belum Login, Silahkan Login Dulu !!!
Jakarta, CNBC Indonesia - Dogecoin menjadi mata uang kripto yang paling menarik perhatian di bulan ini, sebabnya harganya yang terbang tinggi jauh mengalahkan bitcoin. Namun, dalam beberapa hari terakhir, mata uang kripto dengan logo anjing Shiba Inu ini harganya anjlok tajam, termasuk pada perdagangan Senin (26/4/2021).
Melansir data dari Indodax, 1 dogecoin dibanderol Rp 3.974/koin pada pukul 14:12 WIB. Harga tersebut turun 5.27% dari hari sebelumnya. Sementara itu berdasarkan data dari Coin Market Cap, dogecoin juag merosot lebih dari 5% ke US$ 0,2641/koin.
Sepanjang tahun ini kenaikan harga dogecoin sensasional, sempat meroket nyaris 10.000%, jauh meninggalkan bitcoin yang kenaikannya "hanya" di atas 100%.
Data dari Coin Market Cap menunjukkan dogecoin di akhir tahun 2020 berada di US$ 0,0041612/koin, sementara pada 20 April lalu berada di US$ 0,412305/koin, artinya dalam harganya meroket lebih dari 9800%. Harga dogecoin pada 20 April tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.
Namun, 3 hari berselang, harga dogecoin justru ambrol hingga 50% lebih ke US$ 0,203002/koin.
Elon Musk adalah "dalang" dibalik kenaikan dogecoin, dan bisa dikatakan mata uang kripto lainnya.#
Bitcoin menjadi mata uang kripto pertama yang harganya dibuat meroket oleh Elon Musk. Hal tersebut terjadi setelah perusahaan mobil listrik miliknya Tesla, berinvestasi besar di bitcoin. Selain itu, Tesla juga menerima pembayaraan dengan menggunakan bitcoin.
Elon Musk menggunakan cara berbeda membuat harga dogecoin meroket. Pada 4 Februari lalu, Musk menulis dogecoin di akun Twiter pribadinya. Sontak harga dogecoin melesat hingga 50%.
Sejak saat itu, dogecoin terus dipom-pom oleh satu orang terkaya di dunia ini harganya pun meroket gila-gilaan, yang akhirnya mendapat tanggapan sinis dari banyak pihak.
Nassim Nicholas Taleb, penulis buku Black Swan bahkan mengatakan mata uang kripto mirip dengan skema Ponzi, yang justru dilakukan secara terbuka.
"Sesuatu yang bergerak 5% sehari, 20% sebulan, mau naik atau turun, tidak mungkin sebuah mata uang. Pasti sesuatu yang lain.
"Mata uang tanpa pengaturan dari negara bukanlah mata uang. Itu murni spekulasi. Seperti permainan yang diciptakan seseorang tetapi diberi nama mata uang," jelas Taleb.Hal senada juga dikatakan investor legendaris, Warren Buffet.
"Saat Anda membeli aset nonproduktif, semua yang anda andalan adalah orang membayar lebih pada anda karena mereka lebih bersemangat saat ada orang lain datang," kata Warren, dikutip dari Express, Senin (26/4/2021).
Beberapa pekan lalu, CEO Berkshire Hathaway ini menyebut berinvestasi pada mata uang kripto adalah perjudian, dan memperingatkan para investor jika bitcoin dan mata uang kripto lain 'hampir pasti' berakhir buruk.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Saksikan video di bawah ini: